Berinvestasi di instrumen keuangan mengandung resiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pemodal wajib membaca prospektus dan memahami informasi produk. Di pasar finansial kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan.

Sabtu, 26 September 2015

Mengenal Index S&P 500





Indeks S&P 500 atau Standard & Poor’s 500 adalah salah satu indeks saham yang populer dan banyak diperdagangkan secara CFD setelah Dow Jones 30 (DJIA). Komposisi saham S&P 500 lebih besar dari Dow Jones 30 baik dari kuantitas maupun jenis sahamnya. Pada dasarnya, indeks yang lazim disebut dengan USA 500 ini didasarkan pada kapitalisasi 500 perusahaan besar yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) atau Nasdaq.
Pergerakan indeks saham ini antara lain ditentukan oleh kondisi ekonomi Amerika Serikat dan kondisi bursa saham secara keseluruhan. Dengan naiknya indeks Dow Jones 30 ke rekor tertinggi akibat membaiknya data tenaga kerja AS 3 Juli 2014 lalu, indeks S&P 500 juga mencetak rekor tertingginya pada level 1985.9.
   

Ke-500 saham pendukung indeks S&P 500 adalah yang paling banyak diperdagangkan di AS dan mewakili sekitar 70% dari nilai total pasar saham di AS. Pada umumnya, indeks S&P 500 dianggap mewakili pergerakan pasar AS secara keseluruhan. Berbeda dengan indeks Dow Jones 30, persentasi perubahan nilai pasar secara keseluruhan akan sebanding dengan perubahan nilai indeks. Misalnya jika nilai total saham ke 500 perusahaan yang terdaftar di S&P 500 turun 10%, maka nilai indeks S&P 500 juga akan turun 10%. Tetapi penurunan 10% nilai total saham yang ada di Dow Jones 30 tidak selalu menyebabkan indeks Dow Jones turun 10%.

Hal itu terjadi karena bobot dari tiap saham dalam S&P 500 diperhitungkan secara proporsional. Perubahan harga saham-saham dengan kapitalisasi yang lebih besar akan lebih berdampak pada nilai indeks dibandingkan dengan saham-saham yang kapitalisasinya lebih kecil.

Indeks S&P 500 meliputi perusahaan dari berbagai sektor, termasuk industri, energi, information technology (IT), keuangan, perawatan kesehatan dan consumer goods. Standard & Poor’s memperkenalkan indeks saham pertama kali pada tahun 1923, dan tampil dengan format seperti sekarang sejak Maret 1957. Saat ini yang banyak diperdagangkan adalah indeks S&P 500 Futures.

Pada bulan Maret 2000 indeks S&P 500 mencapai harga tertingginya pada 1552.87 ketika terjadi booming bisnis on-line (dot-com bubble) sebelum kembali drop 50% ke level 768.63 pada 10 Oktober 2002 seiring dengan merosotnya harga-harga saham di AS. Indeks S&P kembali mencetak rekor tertinggi pada 11 Oktober 2007 di level 1576.09, tetapi 2 tahun kemudian ditutup pada level terendahnya di 676.53 (9 Maret 2009). Sejak itu harga kembali rally hingga level 1848.36 pada 31 Desember 2013, dan rekor tertinggi baru terjadi 3 Juli 2014 lalu pada 1985.90. Dengan fluktuasi harga yang tinggi seperti itu indeks S&P 500 memang layak untuk diperdagangkan.

Sumber : www.investopedia.com : An Introduction To Stock Market Indexes, by: Kate Schicen.wikipedia.org : S&P 500