Berinvestasi di instrumen keuangan mengandung resiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pemodal wajib membaca prospektus dan memahami informasi produk. Di pasar finansial kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa depan.

Saham

Bagaimana Cara Menjadi Investor Saham?







Berinvestasi saham kini kian populer. Seiring dengan meningkatnya wawasan masyarakat tentang investasi, peminat investasi saham pun berkembang. Tetapi walaupun berminat, tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara agar masyarakat umum berinvestasi saham. Artikel ini bermaksud untuk memberikan petunjuk bagi Anda yang masih awam, namun berminat untuk memasuki dunia investasi saham.

Mendaftar Ke Broker Saham

Agar bisa memperjualbelikan saham, Anda perlu terdaftar pada broker saham, atau yang disebut juga pialang atau perusahaan sekuritas. Berikut ini langkah-langkah yang harus Anda ambil:

1. Menyiapkan Dana
Investasi saham masa kini tidak membutuhkan dana sebesar dulu. Kini, Anda sudah bisa berinvestasi saham hanya dengan modal satu atau lima juta Rupiah. Beberapa broker bahkan menyediakan rekening khusus yang bisa dibuka dengan modal awal 100,000 Rupiah. Sejak Pemerintah menetapkan bahwa besar jual beli saham minimum per lot adalah 100 lembar, saham-saham pun bisa dibeli dengan dana yang relatif rendah.

Namun demikian, perlu Anda sadari bahwa saham-saham dengan potensi untung terbaik tidaklah murah. Saham PT Telkom (kode saham: TLKM), misalnya, terakhir diperdagangkan pada harga 2,710. Itu berarti, pembelian 1 lot saham TLKM akan membutuhkan dana 271,000. Dengan modal 100,000, Anda tidak akan dapat membeli saham itu. Dengan modal rendah, Anda paling-paling hanya bisa membeli saham-saham murah yang kurang likuid, sehingga potensi return juga terbatas.

dana investasi saham - ilustrasi
2. Memilih Broker Saham
Terdapat 116 broker saham yang diakui oleh Bursa Efek Indonesia, dan Anda bebas memilih diantara mereka semua. Setiap broker memiliki reputasi berbeda-beda. Ada broker yang terkenal dengan online trading-nya, ada broker yang terkenal karena modal awal yang ditetapkannya tergolong rendah, ada broker yang terkenal karena analisa-nya yang tajam, dan lain sebagainya. Carilah informasi mengenai reputasi sebuah broker sebelum Anda bergabung dengan broker tersebut. Beberapa cara yang bisa ditempuh adalah dengan menanyakan kepada orang yang Anda kenal bisa dipercaya, atau dengan berdiskusi di forum-forum online.

Pemilihan broker saham ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan kebutuhan Anda. Apabila Anda memiliki modal rendah dan ingin belajar dulu, maka pilihlah broker saham yang menerima modal awal rendah dan menyediakan banyak training bagi klien-nya. Apabila Anda ingin trading saham secara online, maka ada baiknya memilih broker saham yang menyediakan teknologi tinggi dalam platform dan webtrading-nya. Sedangkan apabila Anda ingin memperkaya portofolio investasi, ada baiknya memilih broker saham yang juga memiliki produk reksadana berkualitas.

Daftar broker saham dapat diakses di situs Bursa Efek Indonesia disini.

3. Mendaftar Ke Broker Saham
Untuk mendaftar ke broker saham, siapkanlah KTP dan NPWP Anda, juga sejumlah dana untuk biaya meterai. Anda bisa mendaftar secara online ke situs broker saham yang Anda inginkan, atau secara manual dengan datang ke kantor broker saham tersebut. Setelah mendaftar, akan dibutuhkan sedikit waktu sebelum rekening Anda siap untuk digunakan.

Sebelum mendaftar, hubungi dahulu broker saham yang Anda inginkan, baik secara langsung, via telepon, maupun email, untuk memastikan bahwa Anda telah menyiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan. Perhatikan bahwa pembukaan rekening biasanya gratis, tetapi tetap saja Anda harus menyiapkan modal awal untuk berjual-beli saham seperti yang tercantum di poin 1. Modal awal pembukaan rekening ini jumlahnya berbeda-beda di tiap broker.

Broker Saham IndonesiaSejumlah broker populer di Indonesia

Menambah Pengetahuan Tentang Saham

Sebelum menginvestasikan uang Anda dalam saham, Anda perlu memahami basis fundamental dan teknikal dari saham yang Anda beli. Basis fundamental saham ini termasuk kondisi keuangan perusahaan, performa perusahaan di masa lalu, dan prospek perkembangannya di masa depan. Ini termasuk konsep-konsep seperti Price to Earning Ratio (PER), Return on Equity (ROE), dll. Penting juga untuk diketahui adalah kondisi perekonomian Indonesia secara makro, seperti nilai tukar Rupiah dan tingkat suku bunga, serta kondisi sektor industri tempat saham tersebut berada. Sedangkan analisa teknikal pada umumnya mirip dengan analisa teknikal forex, dimana Anda akan mengenal support dan resisten, moving average, elliott wave, dan lain sebagainya.

Perlu dipahami bahwa broker saham hanyalah "perantara", sedangkan pembuat keputusan dalam investasi saham adalah Anda. Broker saham mungkin akan memberikan sejumlah rekomendasi, tetapi Anda lah yang memutuskan apakah akan membeli atau menjual suatu saham. Inilah pentingnya bagi Anda untuk belajar dulu sebelum melakukan transaksi.

Pengetahuan mengenai saham saat ini bisa diperoleh dengan mudah di internet, koran ekonomi, maupun dari pojok bursa yang banyak berada di universitas-universitas terkemuka. Oleh karena itu, Anda pun bisa belajar tentang investasi saham secara mandiri. Alternatifnya, Anda bisa mengikuti kegiatan pengenalan saham. Sejumlah broker saham secara rutin menggelar diskusi atau pelatihan untuk memperluas pengetahuan saham bagi klien dan atau orang-orang yang tertarik untuk menjadi klien.

Memperjualbelikan Saham

Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara memperjualbelikan saham? Apakah kita harus datang langsung ke Bursa Efek Indonesia? Apakah kita membelinya di kantor broker saham? Dulu, jual-beli saham dilakukan dengan menghubungi broker bila kita ingin menjual atau membeli suatu saham. Kini, semua transaksi itu bisa dilakukan secara online melalui platform dalam bentuk webtrading (trading saham dengan log-in ke website tertentu) maupun platform trading serupa software yang bisa diunduh dan diinstall di komputer/laptop. Bahkan ada beberapa broker saham yang sudah menyediakan aplikasi di Android.

platform tradingContoh penampakan salah satu platform trading saham Indonesia, Esmart
Dalam platform tersebut, nantinya akan terdaftar bermacam saham, berikut harga bid dan offer serta jumlah lot yang ditawarkan untuk dijual atau dibeli. Dalam platform juga biasanya tersedia grafik, indeks saham, data-data penting saham seperti kapitalisasi pasar, dan indikator teknikal yang bisa diaplikasikan untuk analisa, dan lain sebagainya. Anda bisa langsung melakukan order beli dan jual dalam platform semacam ini.

Setiap broker saham menyediakan platform-nya sendiri yang penampilan antara satu sama lain bisa berbeda. Oleh karena itu, perhatikan petunjuk penggunaan yang diberikan. Ada baiknya juga untuk mencoba platform trading dalam model demo terlebih dahulu, apabila broker tersebut menyediakan demo.


Demikianlah uraian singkat mengenai bagaimana cara menjadi investor saham. Semoga Anda mendapatkan banyak manfaat dari artikel ini, dan sukses memasuki dunia investasi saham.  

10 Langkah Memilih Saham Berkualitas




Bagaimana cara memilih saham berkualitas? Emiten mana yang bagus? Kalau harganya oke tapi perusahaannya meragukan terus gimana? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering hinggap di pikiran mereka yang akan atau baru berpartisipasi di pasar saham. Untuk itu, artikel ini akan membahas mengenai informasi-informasi penting yang perlu dihimpun sebelum Anda menanamkan investasi di saham suatu perusahaan. Penghimpunan informasi dalam rangka memilih saham berkualitas ini dilakukan melalui pengecekan sepuluh poin esensial berikut:

saham - ilustrasi

1. Kapitalisasi

Langkah pertama adalah mencari tahu seberapa besar emiten itu. Jangan hanya mengandalkan ingatan Anda saja, karena perusahaan besar belum tentu namanya ramah di telinga. Yang penting disini adalah memeriksa kapitalisasi pasar emiten. Kapitalisasi pasar bisa memberikan informasi terkait seberapa tinggi volatilitas harga saham, seberapa besar kepemilikan publik di emiten tersebut, serta potensi perusahaan ke depan. Misalnya, perusahan berkapitalisasi besar dan super besar cenderung memiliki aliran penerimaan lebih stabil dan volatilitas lebih rendah. Perusahaan mid-cap dan small-cap, di sisi lain, bisa jadi hanya melayani satu segmen pasar saja dan karenanya mengalami lebih banyak fluktuasi dalam hal harga saham dan pendapatan.
Tentu saja, kita belum bisa mengambil keputusan hanya dari langkah pertama ini saja. Ini baru langkah pertama bagi penyelidikan lebih lanjut. Ketika Anda mulai menelaah angka-angka penerimaan dan profit, misalnya, data kapitalisasi pasar akan memberikan sejumlah perspektif. Anda juga harus mengkonfirmasi fakta-fakta penting lainnya dalam pengecekan ini.

2. Tren Pendapatan, Profit, dan Margin

Saat menengok angka-angka dalam laporan keuangan perusahaan, bisa jadi lebih baik diawali dengan melihat tren pendapatan, profit, dan margin (RPM).
Tengoklah tren pendapatan (revenue) dan net income selama dua tahun terakhir. Semua itu akan berhubungan dengan laporan kuartalan (dalam 12 bulan terakhir) dan laporan tahunan (tiga tahun terakhir). Selanjutnya, pengecekan singkat bisa dilakukan untuk mengetahui rasio price-to-sales (P/S) dan rasio price-to-earnings (P/E). Perhatikan tren terbaru pada kedua set data, apakah pertumbuhannya fluktuatif atau konsisten, atau apakah terjadi perubahan besar (lebih dari 50% dalam setahun) ke arah atas maupun bawah.
Margin juga harus diperiksa untuk melihat apakah tren-nya secara umum naik, turun, atau tetap sama saja. Informasi ini akan berperan penting pada langkah selanjutnya.

3. Kondisi Pesaing dan Industri

Setelah Anda mendapatkan gambaran tentang seberapa besar perusahaan dan berapa banyak pendapatannya, maka langkah berikutnya adalah membandingkannya dengan industri dimana perusahaan itu berada dan dengan pesaing-pesaingnya. Sebagian deskripsi sebuah perusahaan bisa ditengok dari dengan siapa ia bersaing. Dengan melihat siapa saja pesaing terbesar di setiap lini bisnis, Anda bisa mengukur seberapa besar pangsa pasar keseluruhan bagi produk-produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
pesaing - ilustrasi
Informasi tentang pesaing bisa ditemukan bersama profil-profil perusahaan di daftar emiten dalam satu sektor. Dan jika Anda masih kurang yakin, maka Anda bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meriset beberapa pesaing utama.

4. Penilaian Rasio

Setelah semua informasi diatas terkumpul, berikutnya adalah giliran menghitung Price Earnings Ratio (P/E) dan sejenisnya bagi perusahaan yang sedang Anda teliti dan para pesaingnya. Catatlah apabila ada kesenjangan yang cukup besar antar perusahaan di lini yang sama untuk dicermati lagi.
Rasio P/E bisa membentuk basis awal dalam penilaian di tahap empat ini. Perlu juga untuk diperhatikan angka net earnings selama beberapa tahun untuk memastikan angkanya normal dan tidak melejit karena mengalami perubahan drastis tertentu. Rasio P/E juga perlu diamati sembari membandingkannya dengan Rasio P/B (price-to-book-ratio) serta rasio dari perusahaan-perusahaan lain dalam satu industri. Karena kisaran angka rasio bisa berbeda antara satu industri dengan industri yang lain, maka adalah penting untuk memantau angka rasio dari beberapa pesaing dalam industri yang sama.
Terakhir, kalkulasi Rasio PEG (price/earnings to growth ratio) akan memperhitungkan juga ekspektasi pertumbuhan earnings di masa depan dan membandingkanya dengan kondisi earnings saat ini. Saham dengan rasio PEG mendekati 1 biasanya dinilai cukup bernilai dalam kondisi pasar normal.

5. Kepemilikan Saham dan Manajemen

Apakah perusahaan yang Anda incar masih dijalankan oleh para pendirinya, ataupkah manajemen perusahaan sudah digerakkan oleh orang-orang baru? Di perusahaan yang masih baru berdiri, biasanya pendiri atau rekan-rekannya masih memiliki posisi dalam perusahaan. Amati biodata tokoh-tokoh kunci perusahaan untuk melihat seberapa luas pengalaman mereka.
Periksa juga untuk memantau apakah para pendiri dan manajer memegang banyak saham, dan berapa banyak. Anggaplah kepemilikan saham oleh manajemen teras perusahaan sebagai sesuatu yang positif, dan apabila kepemilikan itu rendah sebagai kemungkinan adanya masalah. Ini karena pemegang saham biasanya akan lebih dipedulikan apabila orang-orang yang menjalankan perusahaan juga memiliki kepentingan akan performa saham.

6. Laporan Keuangan

Perlukah investor mendalami seluk-beluk laporan keuangan sebuah perusahaan tempat ia ingin menanamkan dananya? Untuk pengamatan sekilas, sebenarnya melihat poin-poin tertentu saja sudah cukup. Tengok Laporan Keuangan Konsolidasi untuk melihat asset dan liability secara keseluruhan; perhatikan secara khusus kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jumlah utang jangka panjang yang ditanggung perusahaan.
Perlu dicatat disini bahwa banyak utang belum tentu buruk; karena ini tergantung juga pada model bisnis perusahaan terkait. Beberapa perusahaan sangat padat modal, sedangkan perusahaan lain bisa jadi hanya membutuhkan sedikit karyawan dan perlengkapan untuk beroperasi. Lihatlah debt-to-equity ratio untuk melihat seberapa banyak ekuitas positif yang dimiliki perusahaan; bandingkan juga dengan data pesaing untuk mendapatkan perspektif yang lebih baik.
Jika angka-angka total aset, liability, dan ekuitas berubah secara drastis dari satu periode ke periode berikutnya, cobalah untuk mengetahui mengapa terjadi begitu. Membaca footnote yang menyertai laporan keuangan dan laporan tahunan/kuartalan bisa memberi sedikit petunjuk tentang ini, misalnya jika perusahaan tengah bersiap-siap untuk meluncurkan sebuah produk baru, tengah mengakumulasi pendapatan, atau semata menghabiskan modal. Pengamatan ini selayaknya bisa memberikan perspektif yang lebih mendalam setelah Anda me-review tren profit terbaru.

7. Riwayat Harga Saham

Setelah semua pengamatan diatas, Anda tentunya perlu melihat riwayat harga saham. Sudah berapa lama saham emiten itu diperdagangkan di pasar? bagaimana pergerakan harga sahamnya, apakah naik-turun, ataukah mulus dan stabil? Faktor-faktor ini bisa memberi Anda petunjuk tentang bagaimana proyeksi profit yang bisa didapat, karena akan terefleksikan juga pada pergerakan harga saham di masa depan. Saham yang volatilitasnya tinggi biasanya memiliki banyak pemegang saham jangka pendek, yang mana hal ini bisa meningkatkan risiko yang harus ditanggung oleh investor.

harga saham - ilustrasi

8. Kemungkinan Adanya Options dan Dilusi

Pantau juga apakah emiten tersebut pernah menerbitkan options, melakukan dilusi, atau aksi lainnya yang kemungkinan mengubah komposisi kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Perlu diingat bahwa penerbitan options atau dilusi bisa berdampak besar pada harga saham jika Anda telanjur memilikinya.

9. Ekspektasi

Berikutnya, Anda perlu menggali lebih jauh lagi untuk mengetahui bagaimana estimasi revenue dan profit hingga dua sampai tiga tahun kedepan, tren jangka panjang yang tengah dialami oleh industri dimana perusahaan itu beroperasi, serta informasi mengenai kerjasama, joint venture, dan sejenisnya. Berita tentang akan dirilisnya produk atau jasa baru bisa jadi membuat Anda tertarik untuk berinvestais di suatu saham, tetapi Anda tidak bisa hanya terpaku pada satu hal saja tanpa melihat gambaran yang lebih luas.
Umpamanya Anda mendengar berita telah ditemukannya teknik baru pengilangan minyak yang bisa meningkatkan output dua kali lipat. Jangan buru-buru menanamkan modal di perusahaan migas. Teknologi baru belum tentu bisa langsung diaplikasikan, dan jika bisa diterapkan pun biaya pengadaannya belum tentu murah. Juga, dalam kondisi dimana tren harga minyak jatuh, output minyak yang lebih besar justru akan makin membahayakan perusahaan.

10. Risiko

Jika Anda akan berinvestasi di pasar modal, maka Anda tentunya mengetahui bahwa bersama potensi profit ada potensi risiko. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda memahami risiko-risiko perusahaan dan industri dimana ia berada. Apakah ada masalah dengan regulasi? Bagaimana dengan manajemennya? Apakah perusahaan itu sering bergumul dengan gugatan terkait pencemaran, ataukah ia dikenal ramah lingkungan? Dalam perkembangan dunia terkini, apakah perusahaan itu punya kemampuan untuk unggul? Bayangkanlah skenario terburuk dan kemungkinan dampaknya pada harga saham.

Setelah semua poin diatas selesai diperiksa, apakah Anda merasa kurang mantap dan ingin mendalami lagi? jika ya, maka lakukan saja. Artikel ini pada dasarnya hanya menyediakan panduan sederhana bagi pemula. Mengikuti langkah-langkah ini bisa membantu Anda mencapai keputusan vital, tetapi hasil akhirnya terserah Anda. Investor berpengalaman biasanya me-review banyak peluang investasi sebelum menemukan sejumlah kecil saham berkualitas yang layak untuk diamati lebih lanjut. Jadi, jangan risau untuk mulai lagi dari awal bila setelah sampai di akhir ternyata perusahaan yang Anda incar tidak ideal.

Happy Invest..