Indeks
harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham.
Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan
investasi di pasar modal, khususnya saham.
Saat
ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang
secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun
elektronik.
Indeks-indeks tersebut adalah:
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.IHSG adalah milik Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas produk yang diterbitkan oleh pengguna yang mempergunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). Bursa Efek Indonesia juga tidak bertanggung jawab dalam bentuk apapun atas keputusan investasi yang dilakukan oleh siapapun Pihak yang menggunakan IHSG sebagai acuan (benchmark). - Indeks Sektoral
Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.
- Indeks LQ45Indeks
yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
Unduh Metodologi Perhitungan Indeks LQ45
- Jakarta Islmic Index (JII)Indeks
yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk
dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh
Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
- Indeks Kompas100Indeks
yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih
berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
- Indeks BISNIS-27Kerja
sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks
yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan
Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
- Indeks PEFINDO25Kerja
sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks
ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal
khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium
Enterprises / SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat
yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total
Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity / ROE) dan opini
akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga
faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
- Indeks SRI-KEHATIIndeks
ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan
Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari
Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada
emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha
berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan
menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float.
- Indeks Papan UtamaMenggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.
- Indeks Papan PengembanganMengguanakn saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan.
- Indeks IndividualIndeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.
B. INDEK OBLIGASI NEGARA (INDONESIA GOVERNMENT BOND INDEX - IGBX)
Indeks Obligasi Negara pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004 dengan nama Indonesia Government Bond Index
disingkat IGBX, sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal
dalam memperoleh data sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi
negara.
Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain:
- Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi
- Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah
- Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi
- Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
Indeks
obligasi Negara diterbitkan secara harian dengan menggunakantahun dasar
Juni 2004 yang ditetapkan 100 sebagai nilai dasar Index. dengan
melakukan pengelompokan obligasi sebagai berikut :
- Obligasi Negara dengan mata uang rupiah dan memiliki kupon berbunga tetap
- Sisa jangka waktu jatuh tempo sekurang-kurangnya 1 tahun
Metodologi yang dipakai dalam IGBX
Indeks Obligasi Negara adalah nilai rata-rata tertimbang (weigthed average)
terhadap nilai obligasi yang masih tercatat dan dapat
diperdagangkan. Perhitungan IGBX menggunakan metode perhitungan Bond
Index yang lazim digunakan dengan berdasarkan perubahan harga pasar yang
terjadi di pasar secara harian (dalam hal ini adalah data harga
transaksi Obligasi Negara yang dilaporkan melalui PT Bursa Efek
Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi Efek).
IGBX
dikelompokkan dalam beberapa sub-grup, di mana masing-masing sub grup
terdiri atas beberapa Obligasi Negara yang memiliki struktur jatuh
termpo lebih dari 1 tahun. Pengelompokan dilakukan berdasarkan uji
statistik berdasarkan pada tingkat kemiripan setiap Time To Maturity (TTM).
Pembagian struktur jatuh tempo SUN adalah sebagai berikut:
- Sub-grup 1 : 1 Tahun ≤ Time to maturity < 5 Tahun
- Sub-grup 2 : 5 Tahun ≤ Time to maturity < 7 Tahun
- Sub-grup 3 : 7 Tahun ≤ Time to maturity
Informasi IGBX
Clean Price Index (CPI)
Merupakan
hasil perhitungan perkembangan harga pasar atas suatu kelompok Obligasi
Negara, berdasarkan jatuh temponya. Harga pasar yang digunakan adalah
harga Obligasi Negara yang terjadi dan dilaporkan melalui PT Bursa Efek
Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi Efek yang disesuaikan
terlebih dahulu menjadi clean price. CPI memberikan gambaran
perkembangan harga pada saat tertentu (t), dibandingkan dengan pada saat
penyusunan Indeks Obligasi Negara (base date).
Yield
Yang dimaksudkan adalah yield to maturity dari masing-masing obligasi. Yield Index, atau disebut juga Bondway (Bond Weigthed Average Yield), merupakan angka yang diperoleh dari weighted average yield
terhadap nilai nominal dari obligasi tercatat dan dapat diperdagangkan.
Angka index ini, dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan perolehan yield suatu portofolio.
Total Return Index (TRI).
Hampir semua bursa menggunakan Total Return Index (TRI) sebagai informasi yang wajib disampaikan. TRI dihitung berdasarkan kenaikan index harga dari previous price-nya. Harga yang digunakan untuk perhitungan TRI adalah gross price (clean price ditambah accrued interest). Untuk perhitungan seluruh index tersebut, tanggal dasar penyusunan index yang digunakan adalah 18 Juni 2004.
Sumber : Investopedia, Bursa Efek Indonesia